Sabtu, 31 Oktober 2015

Pertanyaan malaikat Jibril



Dari Umar radhiyALLAHU'anhu juga dia berkata; 
         
 Suatu ketika, kami (para sahabat) duduk di dekat rasululah S.A.W. Tiba-tiba muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Ia segera duduk di hadapan nabi, lalu lututnya disandarkan kepada lutut nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha nabi,
  • Kemudian ia berkata: “Hai, Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam.” Rasulullah S.A.W menjawab, ”Islam adalah, engkau bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengHan benar melainkan hanya Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah; menegakkan shalat; menunaikan zakat; berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau telah mampu melakukannya,” lelaki itu berkata, ”Engkau benar,” maka kami heran, ia yang bertanya ia pula yang membenarkannya.”
  • Kemudian ia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang Iman”. Nabi menjawab, ”Iman adalah, engkau beriman kepada Allah; malaikatNya; kitab-kitabNya; para RasulNya; hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk,” ia berkata, “Engkau benar.”
  • Dia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang ihsan”. Nabi S.A.W menjawab,”Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya. Kalaupun engkau tidak melihatNya, sesungguhnya Dia melihatmu.”
  • Lelaki itu berkata lagi: “Beritahukan kepadaku kapan terjadi Kiamat?” Nabi menjawab, ”Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya.” Dia pun bertanya lagi : “Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!” Nabi menjawab, ”Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya; jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju (miskin papa) serta pengembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.”
Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam, sehingga nabi bertanya kepadaku: “Wahai, Umar! Tahukah engkau, siapa yang bertanya tadi?” Aku menjawab, ”Allah dan RasulNya lebih mengetahui,” Dia bersabda, ”Dia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian.
— HR. Muslim no.8
Hadits ini juga diriwayatkan dari Abu Hurairah yang dikeluarkan oleh Imam Bukhari dalam kitab hadits shahihnya, Dengan redaksi di akhir hadits yang berbunyi:
“...hari Kiamat termasuk dalam lima perkara yang tidak diketahui kecuali oleh Allah.” Kemudian dia pergi, lalu nabi bersabda, ”Panggil dia kembali!” Tetapi orang-orang tidak menemukannya. Dia kemudian bersabda, ”Dia adalah Jibril, datang kemari untuk mengajari manusia tentang agamanya". Abu Abdullah berkata: Dia menyatakan semua hal tersebut merupakan bagian dari keyakinan.”
— HR. Al-Bukhari, no. 50
Hadits ini mengandung makna yang sangat agung karena berasal dari dua makhluk ALLAH yang terpercaya yaitu ; aAmiinussamaa(kepercayaan makhluk di langit/Jibril) dan Amiinul Ardh (kepercayaan makhluk di bumi/Rasulallahu Shallallahu 'alaihi wa sallam)

       

sumber ; hadits arbai'n nawawi


penulis  ;Pramesta Praba
pin         ;7515EE94
WA/line;08998992279
ig           ;spramestapraba
email     ;pramesta.praba.s@mail.ugm.ac.id

Sabtu, 24 Oktober 2015

ANAK PALESTINA


Mereka memanggil kita ya akhi...!
Mereka menantikan uluran tangan kita wahai kaum muslimin...
Mereka sodara kita..
Bagian dari diri kita..
Karena pada hakekatnya kaum muslimin adalah satu tubuh..
Jika mereka sakit,kita juga sakit..


Sungguh telah berdosa diri ini..
Hanya bisa mendoakan,tanpa berjuang dengan tangan..


Wahai sodaraku..
Wahai orang-orang muslim terpilih..
ALLAH pasti akan menempatkan kalian di tempat yang terbaik..



Penulis    ; Pramesta Praba
WA/line   ;  08998992279
Telegram;  08998992279
Instagram; spramestapraba


Kisah Cinta Julaibib




Wanita shalihah adalah seorang wanita yang tahan memegang bara …
Jika datang perintah dari syariat kepada salah seorang mereka, dia taat, terima, dan tunduk. Dia tidak menyanggah, tidak membangkang, ataupun mencari alasan untuk tidak menerimanya.
Perhatikanlah cerita gadis suci nan mulia ini! Cerita tentang seorang pengantin wanita…
Adalah seorang laki-laki dari sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bernama Julaibib. Wajahnya tidak begitu menarik. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menawarinya menikah. Dia berkata (tidak percaya), “Kalau begitu, Anda menganggapku tidak laku?”
Beliau bersabda, “Tetapi kamu di sisi Allah bukan tidak laku.”
Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa terus mencari kesempatan untuk menikahkan Julaibib…
Hingga suatu hari, seorang laki-laki dari Anshar datang menawarkan putrinya yang janda kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam agar beliau menikahinya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadanya, “Ya. Wahai fulan! Nikahkan aku dengan putrimu.”
“Ya, dan sungguh itu suatu kenikmatan, wahai Rasulullah,” katanya riang.
Namun Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadanya, “Sesungguhnya aku tidak menginginkannya untuk diriku…”
“Lalu, untuk siapa?” tanyanya.
Beliau menjawab, “Untuk Julaibib…”
Ia terperanjat, “Julaibib, wahai Rasulullah?!! Biarkan aku meminta pendapat ibunya….”
Laki-laki itu pun pulang kepada istrinya seraya berkata, “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melamar putrimu.”
Dia menjawab, “Ya, dan itu suatu kenikmatan…”
“Menjadi istri Rasulullah!” tambahnya girang.
Dia berkata lagi, “Sesungguhnya beliau tidak menginginkannya untuk diri beliau.”
“Lalu, untuk siapa?” tanyanya.
“Beliau menginginkannya untuk Julaibib,” jawabnya.
Dia berkata, “Aku siap memberikan leherku untuk Julaibib… ! Tidak. Demi Allah! Aku tidak akan menikahkan putriku dengan Julaibib. Padahal, kita telah menolak lamaran si fulan dan si fulan…” katanya lagi.
Sang bapak pun sedih karena hal itu, dan ketika hendak beranjak menuju Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, tiba-tiba wanita itu berteriak memanggil ayahnya dari kamarnya, “Siapa yang melamarku kepada kalian?”
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,” jawab keduanya.
Dia berkata, “Apakah kalian akan menolak perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?”
“Bawa aku menuju Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sungguh, beliau tidak akan menyia-nyiakanku,” lanjutnya.
Sang bapak pun pergi menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, seraya berkata, “Wahai Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam, terserah Anda. Nikahkanlah dia dengan Julaibib.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pun menikahkannya dengan Julaibib, serta mendoakannya,
اَللّهُمَّ صُبَّ عَلَيْهِمَا الْخَيْرَ صَبًّا  وَلَا تَجْعَلْ عَيْشَهُمَا كَدًّا كَدًّا
“Ya Allah! Limpahkan kepada keduanya kebaikan, dan jangan jadikan kehidupan mereka susah.”
Tidak selang beberapa hari pernikahannya, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam keluar dalam peperangan, dan Julaibib ikut serta bersama beliau. Setelah peperangan usai, dan manusia mulai saling mencari satu sama lain. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada mereka, “Apakah kalian kehilangan seseorang?” Mereka menjawab, “Kami kehilangan fulan dan fulan…”
Kemudian beliau bertanya lagi, “Apakah kalian kehilangan seseorang?” Mereka menjawab, “Kami kehilangan si fulan dan si fulan…”
Kemudian beliau bertanya lagi, “Apakah kalian kehilangan seseorang?” Mereka menjawab, “Kami kehilangan fulan dan fulan…”
Beliau bersabda, “Akan tetapi aku kehilangan Julaibib.”
Mereka pun mencari dan memeriksanya di antara orang-orang yang terbunuh. Tetapi mereka tidak menemukannya di arena pertempuran. Terakhir, mereka menemukannya di sebuah tempat yang tidak jauh, di sisi tujuh orang dari orang-orang musyrik. Dia telah membunuh mereka, kemudian mereka membunuhnya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri memandangi mayatnya, lalu berkata,”Dia membunuh tujuh orang lalu mereka membunuhnya. Dia membunuh tujuh orang lalu mereka membunuhnya. Dia dari golonganku dan aku dari golongannya.”
Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membopongnya di atas kedua lengannya dan memerintahkan mereka agar menggali tanah untuk menguburnya.
Anas bertutur, “Kami pun menggali kubur, sementara Julaibib radhiallahu ‘anhu tidak memiliki alas kecuali kedua lengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, hingga ia digalikan dan diletakkan di liang lahatnya.”
Anas radhiallahu ‘anhu berkata, “Demi Allah! Tidak ada di tengah-tengah orang Anshar yang lebih banyak berinfak daripada istrinya. Kemudian, para tokoh pun berlomba melamarnya setelah Julaibib…”
Benarlah, “Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya serta takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, mereka itu adalah orang-orang yang mendapat kemenangan.” (An-Nur: 52).
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga telah bersabda, sebagaimana dalam ash-Shahih, “Setiap umatku akan masuk surga kecuali yang enggan.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah yang engan itu?” Beliau bersabda, “Barangsiapa taat kepadaku, maka ia masuk surga, dan barangsiapa mendurhakaiku berarti ia telah enggan.”
Di nukil dari, “90 Kisah Malam Pertama” karya Abdul Muththalib Hamd Utsman, edisi terjemah cet.
 Pustaka Darul Haq Jakarta. alsofwah.or.id

Selasa, 13 Oktober 2015

Muhammad Al-Fatih

     
Kita kan berbicara tentang seorang pemuda bernama Muhammad Al-Fatih. Saya yakin sebagian besar teman-teman bertanya-tanya, "Siapa sebenarnya Muhammad Al-Fatih ini?" Karena dia nggak terkenal di layar lebar. Dia tak seterkenal Spiderman. Tak seterkenal Superman. Apalagi Batman yang kemarin baru makan banyak korban. Hehehe!

Tapi ini adalah seseorang yang bukan fiksi. Dia adalah tokoh yang nyata. Yang tidak hanya nyata, tapi ini kedatangannya sudah diprediksikan oleh Nabi Saw. Keluar langsung dari lisannya Nabi, sebagai sebaik-baik pemimpin. Ketika Nabi mengatakan bahwa ada sebaik-baik pemimpin, tentunya Nabi ingin kita banyak belajar dari dia. Jadi ada banyak hal yang bisa kita ambil dari sini.

Pertama-tama, ada hal penting yang perlu saya sampaikan, sebelum kita mambahas tentang yang namanya Muhammad Al-Fatih. Yaitu, adalah bisyarah. Nah, bisyarah ini asal katanya adalah basyarBasyar ini artinya kabar gembira. Jadi dalam islam, Allah dan rasulNya memberikan kabar bagi kaum muslimin yang menyenangkan kita. Lebih gampangnya, adalah kejadian-kejadian di masa depan, yang Allah dan rasulNya sampaikan pada saat ini, yang membuat kita merasa bahagia dan membuat kita merasa senang, itulah namanya bisyarah.

Contoh, misalnya, bisyarah berupa Syurga. Disana nanti ada sungai-sungai dari susu, segala macam yang indah oleh manusia, dipan-dipan dari emas. Ketika kita masuk Syurga, kita disambut dengan dipan-dipan dari emas. Ada juga bisyarah berupa mimbar-mimbar dari cahaya. Hoho, siapa sih yang nggak seneng sama cahaya? Tempat yang paling terang ialah tempat yang paling menyenangkan. Pasti semua senang dengan terang dan cahaya.

Khusus laki-laki, ada bidadari-bidadari bermata jeli disana misalnya. Yang katanya kalau betisnya saja kesingkep itu lebih indah daripada bulan purnama manapun di dunia. Itu baru betisnya doang. Nah, itu kalau bagi laki-laki. Khususon! Heheh! Lah kalau perempuan apa? Tenang saja, perempuan mendapatkan apapun yang dia minta. "Kalau gitu saya pengen ditemanin suami saya saja, suami saya nggak usah poligami" Boleh, nanti coba diminta saja. Siapa tahu bisa! Hehehe!!

Dengan kata lain, bisyarah adalah segala sesuatu yang mengakibatkan kita berbahagia. Tidak hanya persoalan akhirat, tapi juga persoalan dunia. Misalnya ketika Rasulullah berkata kepada kaum muslimin, "Aku pernah ditunjukkan oleh Allah, Bumi yang dibentangkan dari ujung timur sampai dengan ujung barat. Dan Allah katakan bahwa umatku nanti akan menguasai segala yang ditunjukkan kepadaku dari ujung timur sampai dengan ujung barat."

Itu yang bilang Rasulullah. Bayangkan coba! Itu berarti islam akan menguasai dunia! Dan itu dikatakan pada awal abad ke-7. Sedangkan pada awal abad ke-7 itu islam hanya se-Madinah doang. Kalau ada orang yang bilang bahwa islam akan menguasai dunia, kira-kira orang-orang bakal berkata apa pada orang ini?

"Konyol. Gila. Stress. Ngayal. Nggak Mungkin. Imajinasi. Mimpi di siang bolong." itulah yang dikatakan kepada orang yang berbicara tentang bisyarah. Yang paling utama itu, gila. Maka di dalam Al-Qur'an, orang-orang kafir memberikan kepada Rasulullah sebuah julukuan yang paling utama dengan kata al-majnun, yang artinya gila. Makanya Allah sampai menafikan julukan tersebut, "Dan tidaklah sahabat kalian ini termasuk orang yang gila." Orang bilang Rasul itu gila karena Rasulullah berbicara tentang masa depan, yang akan dialami oleh kaum muslimin. "Ngayal. Imajinasi. Konyol. Dan sebagainya." begitu kata mereka.

Itulah yang namanya bisyarah. Bagi saya secara pribadi, bisyarah ini selain berfungsi sebagai hal yang menyenangkan, tetapi berfungsi juga sebagai tempat berteduh di tengah-tengah terik, disaat tidak ada lagi tempat berteduh lainnya. Sebagai tempat berharap ketika kita putus asa.

Bisyarah Muhammad Saw. - adalah tempat berteduh ditengah terik bagaikan harapan ditengah-tengah keputusasaan
Bagaimana kaum muslim? Apakah Allah & Rasul mengajarkan kita beraktivitas berdasarkan realitas di depan mata? Atau mengajarkan kita percaya sesuatu berdasarkan akal kita & bisyarah rasulullah & janji Allah?
Misal, suatu waktu, 3 minggu setelah saya masuk islam, bapak saya pernah bertanya begini kepada saya, "Lix, kenapa kamu masuk islam?"

Saya katakan, "Karena islam adalah agama yang paling sempurna."

Bapak saya tanya lagi, "Maksudmu sempurna dari mananya?"

Saya katakan, "Karena islam adalah satu-satunya agama yang pakai akal. Karena agama yang lain tidak dapat diterima dengan menuggunakan akal.

Lalu bapak saya tanya lagi, "Maksudmu islam adalah agama yang paling benar?!"

"Iyah" Saya katakan. "Islam adalah agama yang paling bagus." Lanjut saya.

Kemudian bapak saya tanya lagi, "Maksudmu bagus seperti apa?"

Saya katakan, "Bagus, karena dia pakai akal!"

Setelah itu bapak saya tanya lagi, "Menurutmu yang lebih banyak miskin, orang muslim atau non-muslim?"

"Muslim."

"Yang lebih banyak nggak makan, muslim atau non-muslim?"

"Muslim."

"Yang lebih banyak nggak sekolah, muslim atau non-muslim?"

"Muslim."


"Yang lebih banyak korupsi, muslim atau non-muslim?"

"Muslim juga."


"Yang sendalnya sering hilang di Mesjid siapa? Muslim atau non-muslim?"

"Muslim juga."

Lalu bapak saya bilang, "Lah, kalo gitu, kayak ini agama yang sempurna?"

Saya katakan, "Pi, islam dan muslim itu berbeda. Islam itu satu sisi. Dan muslim itu sisi yang lain. Islam itu adalah yang ngajarin. Muslim itulah yang diajarin. Sayangnya sekarang muslim tidak mau belajar tentang islam. Mereka nggak tau tentang islam. Apalagi mau menerapkan islam. Berarti inilah kondisi umat islam zaman sekarang."

Lalu bapak saya bilang, "Sudah tahu agama kayak gitu nggak bisa ngatur muslimnya, kenapa kamu mau masuk ke sana?!"

Saya katakan, "Justru saya masuk situ supaya bisa mengubah umat-umat muslim, agar kemudian mereka mendekat dengan islam, sebagaimana yang mereka lakukan pada zaman dulu, sehingga mereka bisa menjadi umat yang jaya. Mereka merasakan apa yang saya rasakan."

Lalu bapak saya pun tertawa. Terus dia tanya begini, "Menurutmu umat muslim di dunia ada berapa banyak?"

Saya katakan, "Lebih dari 1,7 milyar."

Lalu bapak saya tanya lagi, "Diantara 1,7 milyar ini, berapa orang-orang yang kayak Kamu, dan teman-temanmu ini, yang yakin bahwa islam akan bangkit lagi?"

Saya katakan, "Dari zaman dulu sampai zaman sekarang, nggak lebih daripada 3%. Hanya 3% orang yang bener-bener paham islam, mau membela islam, dan mau memperjuangkan islam. Nggak lebih daripada 3%. Sisanya, nggak"

Lalu bapak saya berkata begini, "3% melawan 97%. 3% mau mengubah 97%. Nggak mungkin secara logika matematik, 3% bisa mengubah 97%. Yang ada itu 97% mengubah yang 3%."

Saya katakan, "Betul. Secara logika metematik, nggak mungkin. Sayangnya, Tuhan saya nggak pakai logika matematik. LogikaNya sederhana, 'Kun, faya kun!', ketika Dia ingin terjadi, maka terjadilah. Itulah logika Tuhan saya. Dan jika saya tidak mengubah satu orang. Mustahil saya bisa mengubah banyak orang."

Lanjut saya katakan, "Untuk itulah saya berjuang. Inilah jalan hidup saya."

Karena kalau tanpa bisyarah, kita rasanya sudah bakal putus asa dalam perjuangan ini. Kok putus asa? Bayangkan aja coba, selama 3 hari 3 malam, kita ngomong tentang islam, sampai mulut berbusa, sampai suara serak, kita ingin menyadarkan banyak orang, lalu setelah itu suara kita habis, besoknya tepar, terkapar seharian, sakit, gara-gara nggak istirahat. Terus, yang sadar berapa orang? 3 orang? 4 orang? Tapi sekali TV menayangkan sesuatu yang salah, ribuan orang bahkan jutaan orang termurtadkan  secara pemikiran.

Misal, ketika kemarin ada seorang yang namanya Irshad Manji datang ke Indonesia. Dia bilang, "Kerudung itu nggak penting. Karena don't judge the book by it's cover. Jangan kita lihat isi buku dari covernya. Yang penting itu bukan luarnya. Yang penting itu dalemnya. Yang penting itu jilbabin hati. Bukan jilabin luarnya." Kayaknya ucapannya bener, tapi jika kita ikutin, itu sesat beneran.

Nah, tapi kita nggak lihat. Bagi kita, kalau kita bicara soal logika, kayaknya perjuangan kita nggak mungkin menang. Mereka punya kekuatan. Mereka punya duit. Kita nggak punya duit. Dan kita nggak punya kekuatan. Maka kalau kita nggak punya bisyarah, rasanya saya sudah menyerah dari dulu. Apa yang membuat saya tetap berdakwah? Karena saya punya bisyarah.

Allah dan rasulNya pasti akan memenangkan. Allah dan rasulNya pasti akan membuat menang kaum muslimin. Itulah keyakinan dari bisyarah, yang membuat saya secara pribadi, tetep waras di tengah-tengah orang yang mulai tidak waras. Ketika yang wajib malah dicemooh. Ketika yang maksiat malah dipuja dan dipuji.

Seandainya tidak ada bisyarah, mungkin kita sudah akan berhenti berdakwah dari dulu. Malah udah keluar dari islam dari dulu. Soalnya sulit kita bakal menang kalau kita nggak ada bisyarah.

Peta Dunia
Peta Dunia
Ngomong-ngomong soal bisyarah, kita bakal bicara dunia islam pada zaman dulu. Bayangkan suatu negeri, dimana dunia tidak mengenal 158 negara seperti sekarang. Dunia hanya mengenal 2 bagian. Timur. Barat. Selesai. Timur adalah bentangan Persia, yang sudah berkuasa hampir selama 12 abad. Dan kemudian di sebelah barat adalah bentangan Romawi, yang sudah berkuasa hampir selama 7 abad.

Persia sedang menghadapi masa-masa tua. Sedangkan Romawi ini raising star, mereka hampir-hampir mau menguasai dunia. 650 tahun, laut Mediterania sudah menjadi kolam pribadi mereka. Dan sedikit demi sedikit menggrogoti wilayah Persia. Arab, ada di tengah-tengan Persia dan Romawi. Di tengah-tengah 2 peradaban besar. Tempat apakah itu kira-kira? Disana nggak ada tanggalan. Kendaraannya unta. Makanannya kurma. Anak perempuan dikubur hidup-hidup.  Laki-laki disana bisa beristri 40 orang. Nah, ketika islam ditegakkan di puing-puing peradaban yang seperti itu, islam menantang dua peradaban besar, Persia dan Romawi.

Perlu diketahui, saat itu ada 2 kota yang sangat terkenal. Namanya Konstantinopel dan Roma. Ketika Persia sudah mulai kehilangan sinarnya, maka sinar itu beralih ke sebelah barat, pada 2 kota, Konstantinopel dan Roma. Konstantinopel adalah ibukota Romawi sebelah timur. Yang kita kenal dengan kristen ortodoks. Kristennya orang-orang yunani. Sementara kristen di sebelah barat, mereka lebih dikenal dengam kristen katolik. Kristennya orang-orang latin. Yang ibu kotanya adalah Roma.

Berarti ibarat kita sekarang kalau ngelihat Washington DC, kota yang paling hebat nan bergengsi di dunia. Nah, pada zaman dulu, orang lihat begitu kepada Konstantinopel dan Roma. Kok bisa gitu? Soalnya, katanya jumlah Gereja yang ada disana ini lebih banyak daripada jumlah hari dalam satu tahun. Setiap jalan-jalan di kota itu diperkeras dengan marmer, porfiri, dan batu kapur. Di sebelah kiri-kanannya dibangun bangunan-bangunan megah, juga pilar-pilar yang menandakan kehebatan mereka.

Gereja Aya Sofia (Haghia Sophia) Konstantinopel
Konstantinopel
Dunia seper gggan, ketika 1/3 kekayaan di dunia dikumpulkan oleh Alexander yang agung, untuk ditumpuk di kota ini. Dan di kota itu, terdapat satu bangunan yang sangat melegenda, lenmark dunia yang terhebat di dunia pada saat itu. Sekaligus menjadi hegemoni orang kristen, Gereja Aya Sofia (Haghia Sophia).

Roma
Roma
Kalau Roma, memang gengsinya masih kalah dibandingkan Konstantinopel. Namun kota itu tidak kalah tuanya. Melimpah artefak yang tidak kalah banyaknya. Setiap kota-kota di Itali, bersejarah. Termasuk yang paling bersejarah adalah kota Roma. Yang kemudian menjadi pusat katolik daripada dunia.

2 kota inilah yang diinginkan oleh kaum muslimin. Diinginkan oleh seluruh orang di dunia. Kalau 2 kota ini disebut-sebut, mereka pasti ngiler. Sampai-sampai ada orang-orang dari Rusia yang datang ke Konstantinopel, masuk ke Gereja Aya Sofia, lalu mereka berkata, "Kami bingung sekarang sedang berada dimana? Apakah kami sekarang masih berada di Dunia, atau kami sudah berada di Syurga?" Sangkin indahnya kota itu pada saat itu.

Nah, kisah ini bermula, pada waktu 5 Hijriyah. Pada 5 Hijryah ini, terjadi sebuah peristiwa yang sangat fenomenal dalam dunia islam. Yang Al-Qur'an menggolongkan peristiwa ini sebagai perang terdahsyat di dalam Al-Qur'an. Kalau perang terdahsyat versi Rasul itu kan perang Tabuk, tapi kalau di dalam Al-Qur'an, kisah perang terdahsyat itu namanya adalah perang ahzab. Perang gabungan.

Apa yang terjadi? Orang quraisy, orang nasrani, orang musyrikin, mereka berkumpul, sampai terkumpulkan pasukan 10.000. Mereka berkualisi, ingin memerangi Madinah dan menghancurkan Madinah sampai ke akar-akarnya, membumihanguskan islam, kemudian mencabut akar islam. Pelaksanaan mereka ini pun sampai ke telinga Rasulullah.

Maka Rasulullah pun bertanya, "Bagaimana pendapat kalian?" Lalu Salman Al-Farisi menjawab, "Ya Rasulullah, kalau kami di Persia biasanya pas ada pasukan yang lebih besar daripada kami datang kepada kami, kami akan membangun parit. Kami memisahkan kami dan mereka. Posisi kami lebih di atas daripada mereka. Kami pun bisa menembakkan panah kepada mereka, sedang mereka tidak bisa melempar panah kepada kami." Ini strategi yang bagus. Rasulullah katakan, "Baik, kami terima." Maka dibikinlah proyek pembangunan parit.

Madinah
Madinah
Perhatikan gambar di atas. Ini adalah Madinah. Kalau yang sudah pernah ke Madinah, pasti tahu bahwa Madinah itu luar biasa dan istimewa. Sebelah timurnya itu Gunung. Sebelah baratnya pun Gunung. Maka Madinah itu punya pertahanan sempurna, kecuali pada bagian selatan, menurut teknologi perang pada saat itu, yang terbatas pada darat.

Jadi wilayah selatan ini termasuk wilayah yang sangat venerable terhadap desakan dan serangan. Maka Rasul putuskan untuk membangun parit di sebelah selatan, yang panjangnya nggak tanggung-tanggung, 8 Kilometer. Berapa jauh? 8 Kilometer! Bayangkan 8 Kilometer! 8 Klometer itu kayak dari Cawang sampai ke Senayan. Bisa dibayangkan kira-kira? Pokoknya puanjaaaang.

Bangun paritnya harus 5 meter lebarnya. Kemudian dalamnya 3 meter. Biar bisa mencegah kuda untuk melompat. Dan itu semua dilakukan di tanah Arab! Bisa dibayangin nggak tanah Arab? Tahu nggak tanah Arab itu kayak apa? Batu sama pasir. Panasnya minta ampun! Ruaaarrr biasa menyengat! Sudah begitu mereka harus menggali itu dengan logistik yang sangat terbatas.

Beberapa kisah mengatakan bahwa ketika mereka menggali, istirahatnya itu dikasih 1 kurma yang diemut oleh 10 orang. Ngemut 1 kurma oleh 10 orang! Dalam kondisi yang panas dan logistik terbatas, serta tak ada jaminan bahwa meraka akan menang, maka semua orang stres. Merasa tidak percaya dengan Allah. Berprasangka-sangka kepada Allah. Lalu mereka melakukan seperti apa yang dikatakan di dalam Al-Qur'an.

Ada yang bilang, "Ya Rasul, saya izin yah. Mau pulang ke Rumah sebentar. Anak saya belum ada yang makan nih." Mau cari makan dulu katanya, padahal mau kabur. Ada yang bilang, "Ya Rasul, saya izin yah. Ini kasian istri saya di Rumah sendiri, nggak ada yang nemenin, saya ke Rumah dulu yah?" padahal dia kabur. Pokoknya banyak yang kabur, sampai yang tersisa disitu cuma dua kelompok. Satu, mukmin yang benar-benar yakin. Dua, orang yahudi yang terpaksa.

Peta DuniaCeritanya ketika menggali parit, kemudian beristirahat, ngaso kalau kita bilang, lalu pas mereka lagi duduk-duduk sama Rasulullah, tiba-tiba ada yang bertanya, "Ya Rasulullah, kira-kira yang kita taklukkan dulu Konstantinopel atau Roma? Hm, pertanyaan yang polos sekali. Yang mana yang kita taklukkan dulu? Konstantinopel atau Roma? Lantas yahudi yang ada disitu pun heran, "Haah? Nggak salah denger nih? Apa tadi yang dibilangnya? Konstantinopel? Roma? WOOII!! BESOK INI KITA MAU NGADEPIN 10.000 ORAANGG!! ITU DULU YANG DIPIKIRIINN!! Jangan-jangan orang-orang muslim itu udah gilak. Udah kebanyaan kenak sinar matahari. Jadinya stress, berhalusinasi, dan lain-lain!"

Kemudian Rasul pun menjawab dengan luar biasa, "Madinata hirokli tuftahu awalan." Artinya, yang akan kalian taklukkan dahulu adalah kotanya Heraklius, yakni, Konstantinopel.

Dari Abdullah bin Amru Bin Ash: "bahwa ketika kami duduk di sekeliling Rasulullah SAW untuk menulis, beliau SAW ditanya tentang kota manakah yang akan futuh terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma. Rasulullah SAW menjawab, "Kota Heraklius terlebih dahulu (maksudnya Konstantinopel) (HR Ahmad)
Contoh salah satu bisyarah Rasul: penaklukan Konstantinopel
Maka ketika mendengarkan hadits ini, orang Yahudi tercengap, "Haah? Wajar aja pengikutnya gila, BOSNYA JUGA GILAAA!!" Ini syair ditulis oleh Ibnu Hisyam. Dalam sirahnya beliau berkata, mereka para yahudi mengatakan bahwa Rasul itu gila, Rasul kehilangan akal, Rasul adalah orang yang menghayal, gara-gara mengatakan bahwa Persia akan jatuh ke tangan islam, sementara malam itu saja mereka sedang tidak aman untuk pergi ke WC masing-masing. Bisa dibayangin nggak?

Bentuk WCnya orang Arab itu gimana? Bukan di Rumah, kalau mau ke WC itu harus pergi ke Kebun. Nggak aman, mereka takut, karena nanti bisa tiba-tiba diserang oleh orang-orang quraisy. Tapi ternyata, Rasul malah ngomongin Persia dan Romawi. 

Coba perhatikan. Pertama, para sahabat tidak pernah bertanya, "Ya Rasul, mungkin nggak kita menaklukkan Konstantinopel? Mungkin nggak kita menaklukkan Roma?" Nggak pernah begitu! Tapi yang mereka katakan, "Yang mana dulu?" Hehehe! Itu artinya, mereka tahu dua-duanya bakal takluk! Cuman karena sangkin penasarannya, mereka nanya pertanyaan yang nggak bermutu, "Yang mana dulu yang takluk?"

Dan Rasul pun nggak pernah menjawab, "Udah, jangan mikirin yang jauh-jauh. Ini aja makannya belum ada. Kamu aja puasanya masih Senin-Kamis. Belum lagi lulus fiqih. Istrimu aja belum masuk islam. Bapakmu aja belum masuk islam." Nggak pernah begitu! Melainkan, Rasulullah mengatakan, "Madinata hirokli tuftahu awalan." Yang akan kalian taklukkan adalah kotanya Konstantinopel terlebih dahulu. 

Maka singkat cerita, Allah menurunkan bala bantuan. Berupa angin kencang yang menyapu bersih seluruh orang-orang romawi, dan peperangan itu pun dimenangkan oleh kaum muslimin. Perfect! Setelah itu, Rasul pun mengeluarkan hadits yang lebih fenomenal lagi. 

Kalian pasti akan membebaskan Konstantinopel, sehebat-hebat Amir (panglima perang) adalah Amir-nya dan sekuat-kuatnya pasukan adalah pasukannya (HR Ahmad)

"Kalian pasti akan menaklukkan Konstantinopel." Disitu ada huruf lam taukid. Maksudnya ini benar-benar penegasan. Kalau dalam bahasa sunda, itu ada kata "pisan". Jadinya, Kalian pasti akan menaklukkan Konstantinopel pisan! Hehehe! Kelanjutannya, "sebaik-baiknya panglima  adalah panglima yang menaklukkan konstantinopel. Dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan yang dibawa kesana."

Maka orang pun berkata-kata. Ngiler dalam hati mereka. Kenapa? Pasukan yang dipuji Rasul! Yang lebih hebat lagi, in-di-vi-du yang dipuji Rasul! Menjadi panglima terbaik! Seandainya sahabat-sahabat yang dipuji itu aja masuk Syurga, apalagi sebagai panglima yang Rasul katakan yang terbaik! Orang-orang pun langsung berebut!

Yang termasuk berebut adalah Abu Ayyub Al-Anshari. Ketika itu umurnya 80 tahun. Ngomong-ngomong, tahu nggak kakek-kakek umur 80 tahun itu biasanya ngapain aja kira-kira dia? Duduk di kursi roda, goyang-goyang itu? Tapi Abu Ayyub tidak! Abu Ayyub ini adalah pemilik Rumah yang diinapi Rasulullah ketika Rasul hijrah ke Madinah. Sebelum Mesjid Nabawi itu jadi, nginapnya di tempat Abu Ayyub Al-Anshari.

Ketika dia mendengar Yazid bin Muawiyah mau berkangkat ke Konstantinopel, dia katakan, "Yazid, bawa saya ke Konstantinopel." 

Yazid jawab, "Jangan Pak, bapak sudah terlalu tua."

"Nggak! saya minta dibawakan ke Konstantinopel!"

"Jangan Pak, beri kesempatan pada yang muda aja."

"Nggak! Saya mau ikut!"

"Jangan Pak, nanti jadi beban."

"Kamu tahu saya ini siapa? Saya ini veteran Perang Badar! Saya harus ikut! Karena saya mau mendengar gemerinci pedang pasukan penakluk Konstantinopel dan derap kaki kuda mereka!"

Maka akhirnya diajaklah karena orang tua, veteran perang badar lagi, siapa tahu bisa bawa keberuntungan. Hehehe! Soalnya memang para sahabat percaya, kalau orang mau perang, bawa bekas prajurit perang badar, itu biasanya menang. 

Nah, ketika di jalan, Abu Ayyub sekarat. Dan dia bilang, "Kalau saya meninggal, jangan makamkan saya dimanapun, saya pingin kamu bawa mayat saya sejauh-jauhnya, kemudian makamkan mayat saya di tempat pasukan kaum muslimin yang paling depan. Akrhinya Abu Ayyub sukses dimakamkan di depan tembok Konstantinopel. Jadi ada tanda, Abu Ayyub, 80 years old, was here. Hehehe! Jadi kalau besok-besok ada anak muda, nggak bisa sampe kesitu, itu namanya malu-maluin.

Mereka yang Berusaha Menaklukkan Konstantinopel
Mereka yang Berusaha Menaklukkan Konstantinopel
Waktu pun berlalu, beberapa tahun telah berlalu. Maslamah bin Abdul Malik pun mencoba juga. Dia membawa 180.000 total pasukan. Tapi juga tidak mampu menaklukkan Konstantinopel.

Harun Al-Rasyid, yang sangat terkenal dengan kekuatan perangnya. Terkenal dengan kekhalifahan Abbasiyyahnya. Kemudian tidak juga mampu menaklukkan Konstantinopel.

Bahkan dua sultan Turki, yang seperti Anda ketahui sendiri, bahwa orang Turki ini memang bangsa perang, pun tidak bisa menaklukkan Konstantinopel, walaupun 2 sultan terbaik yang mencoba. Beyazid pertama. Dan Murad kedua. Nggak bisa juga. Padahal Beyazid ini punya julukan yang artinya the flash. Atau the tundher bolt. Jadi bukan Konoha aja yang punya the yellow flash. Ini juga punya. Hehehe! Memangnya kok nggak bisa-bisa juga ya? Coba lihat gambar berikut ini.

Selat Bosporus
Selat Bosporus
Kira-kira dimana ini? Ini di Selat Bosporus. Adalah selat yang memisahkan antar Asia dan Eropa. Nah, Konstantinopel itulah yang terletak di tengah-tengah, antara Asia dan Eropa. The Gate of East and Westjulukannya. Sebuah gerbang yang memisahkan antara timur dan barat. Sebuah pertahanan Kristen terakhir di dunia timur. Dan Kristen di dunia barat pun tahu, seandainya pertahanan ini hancur, maka kristen di dunia barat bakal terancam bahaya. Jadinya mereka bahumembahu mempertahankan tembok Konstantinopel.

Maka Napoleon pun berkata, seandainya dunia ini seperti negara, maka ibu kota yang paling pantas adalah Kons-tan-ti-no-pel. Itulah sangkin hebatnya dia.

Wilayah Konstantinopel
Wilayah Konstantinopel
Kota ini dikelilingi pertahanan yang sempurna secara alami. Di sebelah utara, timur, dan selatan di kelilingi oleh lautan. Dan di sebelah barat yang berbatasan dengan daratan satu-satunya, ditutup dengan tembok yang sangat kuat sekali. Karena dikelilingi dengan lautan, maka beberapa orang berkata, mereka bersumpah, langit di Konstantinopel lebih indah daripada langit di kota manapun. Karena terpantul cahaya matahari dari laut-lautnya. 

Luar biasa! Inilah Konstantinopel! Terus, siapa sih yang bisa menaklukkannya? Nih dia, namanya Muhammad Tsani. Muhammad II bin Murad. Yang lebih kita kenal dengan nama Muhammad Al-Fatih.

Muhammad Tsani bin Murad II 2 Al-Fatih
Muhammad Al-Fatih
Tahu nggak berapa umurnya ketika dia menaklukkan Konstantinopel? 21 tahun! Kadang ada orang yang bilang pas 30 tahun, 40 tahun, 50 tahun, salah itu. Yang bener, 21 tahun. Gambar ini dibuat ketika dia berumur 21 tahun. Loh kok jenggotnya panjang? Karena dia orang Turki. Jadi jenggotnya panjang. Kalau orang Cina, nggak punya jenggot. Hehehe! 

Kadang ada orang nggak berkeprimanusiaan nanya ke saya di twitter, "Ustadz kenapa nggak berjenggot? Saya katakan, "Bukan saya nggak mau, saya ini dalam masa pertumbuhan." 

"Ustadz, pakai minyak penumbuh aja."

"Sudah, sudah pernah saya coba! Saya olesin di dagu, tapi nggak bisa tumbuh juga, tapi malah tumbuh di jari! Hehehehe!"

Nah, jadi itu tadilah Muhammad Al-Fatih. Keistimewaannya adalah, dia lahir dari keluarga Murad. Dan dia ini anaknya Murad ke-2. Dari kecil, bapaknya sudah mendidik dia. Karena bapaknya adalah orang yang pernah menjebol tembok Konstantinopel, namun tidak bisa sampai menaklukkan, maka bapaknya berkata, "Mungkin bukan waktu saya. Maka anak sayalah yang akan saya didik untuk menaklukkan Konstantinopel. 

Lantas bapaknya menugaskan ulama-ulama untuk mendidik Muhammad kecil ini. Dipanggil dah seluruh ulama yang dikordinator oleh 2 orang ulama Satu, Ahmad Al-Kurani, yang mengajarkan Al-Qur'an kepada Muhammad Al-Fatih, sampai dia khatam pada umur 8 tahun. Dua, yang paling penting adalah Aaq Syamsuddin. Ini gurunya paling luar biasa. Karena dia tak hanya mengajarkan fiqih, ilmu terapan, dan lainnya, tapi juga diajarkan ilmu mental. 

Dia membangun sikap mental Muhammad Al-Fatih. Sikap mental kesatria dalam islam. Apa yang dia lakukan? Dia bacakan sejarah-sejarah para sahabat. Dibacakan sejarah panglima besar, kesatria-kesatria besar dalam islam, dan tidak lupa, sejarah Rasulullah Muhammad Saw., ketika berperang strateginya dan taktiknya seperti apa. Bagaimana Rasul menghadapi suatu masalah. Pokoknya diceritainlah semuanya. Sampai-sampai anak ini masih kecil-kecil, kepalanya sudah dipenuhi dengan kisah-kisah kepahlawanan. Kisah-kisah herois. Kisah-kisah Nabi dan seterusnya.

Jadinya pas gede dia nggak takut dengan apapun, kecuali dengan Allah. Nggak kayak mayoritas orang Indonesia, karena salah cerita, jadinya ketika dewasa, terbentuk orang yang salah juga. Sebab refrensi berfikir kita itu cerita di masa kecil. Tanpa kita sadari.

Coba, apa cerita masa kecil orang Indonesia? Kenapa gede jadi koruptor? Kancil mencuri timun! Nyuri selendang bidadari! Sehingga bisa nikah sama bidadari. Kura-kura tanding lari sama kelinci, yang menang siapa? Kura-kura! Sejak itulah muncul kalimat alon-alon asal kelakon. Nah itu gara-gara orang Jawa itu! Hehehe! Bercanda ah! Itulah orang Indonesia, kecil salah cerita, gedenya jadi orang salah.

Lalu suatu hari, Muhammad Aaq Syamsuddin membawa Muhammad Al-Fatih ke suatu tempat dari kejauhan melihat kota Konstantinopel. Lalu ia berkata, "Muhammad Al-Fatih, tahu apa itu?" 

Muhammad Al-Fatih jawab, "Konstantinopel." 

"Tahu apa itu Konstantinopel?"

"Sebuah kota yang akan kita taklukkan."

Karena Rasul berjanji kota ini akan ditaklukkan, tapi sampai sekarang, ratusan tahu telah berlalu, dan itu terhijab dari tangan kita. Maka Aaq Syamsuddin berkata, "Keluarga Bani Utsman, sampai saya keturunan ketujuh, tidak bisa menaklukkan Konstantinopel. Wahai Muhammad Al-Fatih, bapakmu sudah mencoba menaklukkan Konstantinopel. Dan dia tidak mampu. Kakekmu sudah mencoba menaklukkan Konstantinopel, dan dia tidak mampu. Buyutmu sudah mencoba menaklukkan Konstantinopel, dan dia tidak mampu. Anak-anakmu akan mencoba menaklukkan Konstantinopel, dan mereka tidak akan mampu. Karena menurut saya, orang yang dijanjikan Rasulullah, yang akan menaklukkan Konstantinopel, yang disebut sebagai panglima terbaik, ada di depan mata saya. Engkaulah Muhammad II, sang penakluk Konstantinopel."

Maka anak ini sejak kecil sudah percaya, bahwa, "Sayalah penaluk Konstantinopel." Jadinya kata-kata "Konstantinopel akan takluk" ditamabah, "Harus takluk di tangan saya!" 

Karena dia yakin, setiap hari ia pantaskan dirinya. Dengan cara apa? Dia menguasai 8 bahasa ketika berumur 16 tahun. Berapa bahasa? 8! Ketika umur? 16 tahun! Ada disini yang berumur 16 tahun? Oke, lewat! Udah nguasai berapa bahasa? Tiga. Bahasa Indonesia, bahasa Sunda, bahas isyarat. Hehehe! 3 bahasa! Al-Fatih, 8 bahasa. Dia menguasai bahasa Turki, Persia, Arab, Latin, Yunani, Perancis, Serbia, dan bahasa hebrew. Berarti benarlah kalau ada yang mengatakan, bahwa kecerdasan seseorang dapat diukur dari berapa bahasa yang bisa ia kuasai. Atau, berapa kosakata yang ia punya.

Dia juga sudah menjadi sultan ketika berumur 12 tahun. Dan yang paling fenomenal untuk memantaskan diri di depan Allah, dia selalu melaksanakan sholat rawatib dan sholat tahajjud, setiap hari, dari dia baligh, hingga dia meninggal. Wuih! Setiap hari! 

Kok gitu? Karena dia tahu, bahwa Rasul katakan, pemimpin yang terbaik adalah pemimpin yang menaklukkan Konstantinopel! Berarti paling dekat dengan Allah! Nggak mungkin paling dekat dengan Allah kalau nggak pernah sholat tahajjud! Dan sunnah-sunnah nawafil lainnya. Maka ia perbanyak itu semua, untuk memantaskan diri sebagai menjadi yang terbaik, sehingga Allah akan memilih dia menjadi penakluk Konstantinopel. Dan nggak hanya menjadi penakluk yang terbaik, dia juga harus memiliki pasukan yang terbaik.

Nah, bagi yang kerap main GameAge of Empire, pasti tahu pasukan khusus Turki itu namanya The Royal Janissaries. Pasukan yang sampai perang duina pertama pun menjadi pasukan yang terbaik. Kok bisa? Karena orang-orang barat bilang, wajar saja pasukan yang begitu bisa menguasai dunia, soalnya mereka itu kalau bangunnya pagi-pagi, kalau makan secukupnya, tidurnya di tanah, selalu berkuda hampir seluruh hidup mereka, dan kalau 100.000 dari mereka kalau berangkat, jauh lebih senyap daripada pasukan kristen.

Bisa dibayangin kan? Jadi kalau 100.000 pasukan orang muslim itu kalau berangkat, jauh lebih senyap dan langsung melaksanakan, daripada 100.000 pasukan kristen. Itu kata orang Perancis, yang notabene kristen. Katanya kalau pasukan muslim berangkat itu kayak disuruh mau ke Kondangan. Tahu kondangan kan? Semuanya mau serba duluan, nyari makanan, hehehe! Kalau orang kristen itu patudung-tudung, maksudnya, "Duluan saja.. duluan saja.." Hehehe!

Pasukan khusus Turki The Royal Janissaries
Pasukan khusus Turki The Royal Janissaries
Nah, jadi, Al-Fatih membangun 7.000 pasukan, yang dikumpulkannya dari kecil, dalam barak-barak tertentu, setiap barak di tempatkan oleh para ulama untuk mengajar mereka. Ushul fiqih, strategi perang, dan disiplin-disiplin ilmu lainnya, dan setengah pasukannya selalu melaksanakan tahajjud pada malam hari. Itu baru pasukannya.

Benteng Rumeli Hisari - Lanjutan Anadoluhisari
Benteng Rumeli Hisari 
Berikutnya, setelah secara pasukan dia sudah siap, dia juga membangun benteng yang tak tergoyahkan. Dia juga membangun perangkap untuk menaklukkan Konstantinopel. Dia bangun benteng Rumeli Hisari, melanjutkan buyutnya yang membangun Anadoluhisari. Coba lihat gambar berikut ini. Kira-kira ini dimana ini? Yak, betul. Ini di selat Bosporus.

Selat Bosporus antara Asia dan Eropa
Selat Bosporus antara Asia dan Eropa
Di sebelahnya itu Asia dan Eropa. Jadi kalau suatu hari Anda ke Turki, kemudian Anda berdiri disini, Anda bisa melihat Eropa di ujung satunya lagi. Cuma sedikit kok jaraknya. Cuma sekitar 500 meter. Bisalah kalau mau berenang. Biar nanti palingan kalau nggak keram di jalan, yah di makan hiu. Hehehe! 

Nah, kalau gitu lihat. Inilah Konstantinopel terletak di bawah. Dan Al-Fatih berkata, "Seandainya kita serang dari sebelah barat Konstantinopel, maka dia tidak akan pernah bisa ditaklukkan, karena ada selat Bosporus yang menjadi nyawa mereka. Mereka akan selalu dapat logistik selama itu tidak kita tutup. Maka itu harus kita tutup. 

Gimana caranya? Makanya buyutnya bangun benteng Anadoluhisar, tapi Al-Fatih punya ide yang lebih stres lagi, dia pingin bangun benteng di wilayah musuh. Di seberangnya. Untuk menutup selat Bosporus. Ketika kaisar Konstantinopel tahu, dia kirim surat ke Muhammad Al-Fatih lalu berkata, "Woi! Kamu ini orang mana!? Tahu nggak, dulu buyutmu sultan Beyazid pas bangun benteng ini, buyutmu minta izin kepada kami sebagaimana seorang anak meminta izin pada bapaknya. Lah, kamu, udah bikin benteng di tanah orang, nggak pake izin lagi!"

Lalu Al-Fatih balas, "Sorry, saya kasih tahu Anda, wilayah Konstantinopel adalah wilayah yang dibatasi oleh tembok. Sisanya, sama sekali bukan wilayah Anda. Bahkan, bila saya meminta untuk membangun benteng, saya tidak perlu meminta izin pada siapapun. Itu urusan saya. Dan kalau Engkau menyebutkan tentang sultan-sultan sebelum saya, ketahuilah, sultan yang sekarang itu berbeda dengan sultan yang kemarin. Apapun yang tidak mampu mereka laksanakan, akan mampu saya laksanakan. Apapun yang tidak mampu mereka selesaikan, akan saya selesaikan dalam waktu singkat. Siapa lagi yang berani datang kemari, membawa acara seperti ini, saya yakinkan bahwa mereka tidak akan pulang dalam keadaan hidup." Wah, diancam! Kemudian mereka pun nggak berani lagi datang.

Anadolu Hisari dan Rumeli Hisari
Anadolu Hisari dan Rumeli Hisari
Setelah diancam, Al-Fatih pun memulai agendanya, dia membangun 2 benteng yang saling berhadapan, sehingga setiap kapal yang keluar masuk Konstantinopel, harus lapor ke Muhammad Al-Fatih. Kalau nggak lapor, nanti ditembak kapal karam. Gambar di atas barusan adalah gambarnya. Dan gambar berikut inilah gambar aslinya.

Benteng Anadolu Hisari
Anadolu Hisari
Andalou Hisari. Di bangun pada tahun 1393 sampai 1394 oleh buyutnya Al-Fatih. Tingginya 25 meter. Di gambar itu ada mobil, coba bandingin tingginya sama bentengnya. Gede nggak? Gede banget. Kalau di situ pintu masuknya, Anda mau masuk, mau ke WC, jadi Anda harus naik angkot dulu. Hehehe! Nah, itu Anadolu Hisari. Sekarang lihat yang lebih keren lagi, berikut ini gambar benteng punyanya Muhammad Al-Fatih. Namanya Rumeli Hisari.

Benteng Rumeli Hisari
Rumeli Hisari
Bentang yang luasnya 30.000 meter persegi. Di foto ini juga ada mobil, bisa dibandingkan besarnya dengan benteng. Struktur semua ini SE-LE-SAI dalam waktu 4 bulan! Berapa lama? em-pat bu-lan! Bayangin aja. BERAPA LAMA?? EM-PAT BU-LAN!! Ngomong-ngomong flyover Jakarta sudah jadi belum? Nah, itulah contoh orang yang serius sama orang yang nggak serius. Hehehe!

Luar biasa memang. Ketika benteng ini sudah jadi, mereka juga menjulukinya sebagai Boğazkesen. Yang dalam bahasa Indonesia artinya, penggorok tenggorokan. Juga, pemotong selat. Inilah karya seorang anak muda. Nah, tapi yang namanya anak muda, pasti ada halangan ya kan. Berikut ini adalah halangan sang anak muda itu. Namanya, tembok Konstantinopel.

Tembok Konstantinopel Wall of
Tembok Konstantinopel
Tembok ini dibuat pada tahun 300. Sampai pada tahun 1400, tembok ini nggak pernah jebol. Jadi kalau ada suatu struktur buatan manusia yang nggak pernah jebol selama ribuan tahun, inilah dia. 1123 tahun perawan. Lama sekali. Memangnya kok bisa perawan sebegitu lamanya? Tingginya 18 meter. Bayangin aja. Jangan bayangin tahun 2013, bayanginlah tahun 300-an sampe 14000-an, tingginya 18 meter. Kayak gedung berlantai 6. Kalau ada artis disitu kira-kira ukuran artisnya segitulah. Kecil banget. Hehehe! Tak hanya memiliki tinggi 18 meter, tapi ternyata tembok ini memiliki 3 lapis. Perhatikan gambar berikut ini.

Tembok Konstantinopel Wall of Lapis Struktur Ukuran Size
Struktur Lapis Tembok Konstantinopel
Lapis pertamanya parit. Lebarnya 20 meter. dalamnya sekitar 10 meter. Jadi kalau Anda naik kuda, harus berhenti disitu. Kalau terus nekat berenang, akan dipanah dari situ. Anggap Anda bisa mengelakkan panahnya, manjat dan membunuh penjaganya, Anda bakal dipanah lagi dari atas situ. Tingginya sekitar 5 meter. Lebarnya sekita 3 meter. Pun kalau Anda bisa manjat juga, Anda bakal dipanah dari atasnya lagi, yang tingginya sekitar 8 meter, lebarnya sekitar 5 meter. Kalau pun bisa manjat juga, dibalik situ ada pasukan yang sudah menanti dengan pedang-pedang mereka. 

Inilah yang harus dihadapi Muhammad Al-Fatih. Pertahanan yang tak pernah ditembus selama 1123 tahun.  Kalau Anda jadi Muhammad Al-Fatih, mau Anda apain kira-kira ini temboknya? Pakai bom? Nggak bisa, belum ada bom dulu. Pake meriam? Meriam juga nggak ada. Pake tangga? Di lempar batu dari atas. Lewat bawah? Usul bagus, sudah ada yang pernah coba lewat bawah.

Orang Serbia mencoba membuat terowong biar lewat dari bawah, dan mereka berharap bakal muncul langsung di belakang tembok, dan langsung mengkagetkan orang-orang di sana. Tapi ternyata orang-orang Konstantinopel lebih pinter. Apa yang mereka lakukan? Mereka memasang baskom-baskom di setiap 1 meter. Kemudian mereka isi dengan air. Jadi, asal ada yang lewat bawah, gali terowongan, maka air akan bergerak. Treeet.. treeeett.. treeeettt.. jadinya orang Konstantinopel tahu. Siapa yang menggali, arahnya kemana, munculnya dimana bisa diprediksi, bangun lobang untuk counter attack, lalu dibakar disitu hidup-hidup. Bukan usul yang bagus.

Terus gimana kira-kira? Terbang? Nggak ada! Hehehe! Kuda troya? Belum bisa! Hehehe! Pake pintu kemana saja? Terlalu banyak nonton! Hehehe! Terus Al-Fatih bilang, kalau coba cara-cara yang udah pernah dicoba, pasti nanti bakal gagal juga. Jadi gimana? Harus ada cara yang belum pernah dicoba. Cara apa itu? Dia nggak tahu, yang dia tahu adalah, "Siapa yang bertawaqal, Allah akan kasih ke dia jalan keluar. Dan akan dicarikan jalan dari jalan yang tidak diduga-duga." (QS. Al-Thalaq: 2-3).

Ternyata betul. Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Suatu hari ada seorang seniman senjata, paling ahli di dunia. Namanya Orban. Kebangsaan Hongaria. Dan dia kafir. Karena kesamaan aqidah, datanglah dia ke kaisar Konstantinopel. Lalu dia bilang, "Bos, gue punya rancangan senjata nih Bos. Mau bikin nggak Bos?" Kaisar ngelihat dan berkata, "Bagus juga senjata lo. Berapa harga buat bikinnya?" Kata si Orban, "Harganya segini. Materialnya ini, ini, ini, dan lain-lain. Bisalah saya bikin sekarang." Kaisar bilang, "Sorry, kita lagi nggak ada duit. Gini aja. Kalau kamu mau, kamu tinggal disini dulu. Kita kumpulin duit dulu. Kalau kita punya duit, baru kita bikin senjatanya."

Setahun dia tinggal disana, senjatanya nggak dibuat-buat juga. Yang namanya pembuat senjata, nggak punya ideologi, lama-lama dia pergi ke tempat tetangga yang punya duit. Dia datang ke tempat Muhammad Al-Fatih dan dia bilang, "Bos, gue punya rancangan senjata nih Bos. Mau bikin nggak Bos?" Al-Fatih langsung berkata, "Bisakah engkau membuat senjata yang bisa melontarkan peluru sebesar begini-begini." Si Orban pun bertanya, "Apakah engkau berniat ingin menghancurkan tembok Konstantinopel?" Al-Fatih menjawab, "Kalau iya kenapa?" Kata Orban, "Kalau iya, kebetulan!" Hehehe!

"Saya sudah tinggal setahun disana. Saya tahu setiap sudut-sudut temboknnya. Jangankan menghancurkan tembok Konstantinopel. Menara Babilonia aja bisa hancur dengan senjata saya." Lanjut si Orban. "Berapa bayarnya?" Balas Al-Fatih. "Bayar segini-segini." Maka dibuatlah senjatanya. Ini dia gambarnya. Namanya, The Great Turkish Bombard.

The Great turkish bombard first supergun basillica cannon
The Great Turkish Bombard
Ini senjata raksana. Fenomenal. Kalibernya 0,7 meter. Kalau ada anak-anak, bisa masuk 3 anak ke situ. Hehehe! Terus panjangnya itu sekitar 5,2 meter. Beratnya 18,2 ton. Jarak tembaknya 1,6 kilometer. Dan sekali nembak, muntahin peluru seberat 680 kilogram. Bisa dibayangin, sangat besar sekali! Dan sangat kuat sekali!

Ketika dites, "Ciuuuuwwwww... DUMB!!" sampe 2 meter di bawah tanah. Al-Fatih katakan, "Bagus. Bagus. Saya pengen Anda buatkan ukuran yang dua kali lipat." Kata si Orban, "Loh? gimana caraya?" Kata Al-Fatih, "Ya terserah Kamu. Kan Kamu yang buat." Hehehe!

Akhirnya setelah dipaksa, 69 meriam selesai dalam 1 tahun. Satu meriam ukurannya 5,2 meter. Satu lagi ukurannya 8,4 meter, raksasa beneran. Sisanya, standart, ukuran 3-4 meter. Nah berikut ini foto yang 3-4 meter yang sampai sekarang masih ada. 

The Great turkish bombard first supergun basillica cannon 2 Museum inggris
The Great Turkish Bombard di Museum Inggris
Sekarang ada di Museum Inggris. Lah kok bisa ada di Inggris? Diminta sama ratu Elizabeth. Dia mohon-mohon, "Pliss.. pliss.. pliss" sampe berkali-kali, akhirnya kita kasih. Nanti kalau dia sudah bosan, bisa kita ambil lagi. Hehehe! Ngomong-ngomong itu ukurannya bisa dibayangkan dengan membandingkan ukuran artis yang ada di foto tersebut. Lho kok ada artisnya terus sih? Ini pesan sponsor soalnya. Hehehe! Nah, setelah semuanya telah jadi, maka dimulailah penyerangan terhadap Konstantiopel. 

Penyerangan Al-Fatih Terhadap Konstantiopel.
Penyerangan Al-Fatih Terhadap Konstantiopel
Ketika 1453, mereka menyerang Konstantinopel mulai dari awal. Nah yang ditandai itulah Konstantinopel yang sudah saya katakan. Lumeri Hisari dan Anadolu Hisari ada di ujung atas sebagai pemotong selat tadi. Dan kemudian diserbu dari 3 arah. Gimana caranya? Garis yang paling kiri itu adalah tembok yang tadi saya tunjukin. 7,5 kilometer. Jadi tembok itu tadi bukan 100-200 meter. Tapi 7500 meter! Kayak dari Cawang ke Simanggi. Panjangnya minta ampun itu! 

Tanda panah itulah serangan Al-Fatih. Dari 3 arah. Yang di bawah itu dia nyerang dari laut Marmara, dia serang dengan pasukan laut. Kemudian berusaha masuk teluk Tanduk Emas, dan berusaha menyerang lewat temboknya. Beberapa kapal pun dikonstruksi. Tepatnya, 400 kapal. Untuk menyerang bagian selatan.

Pasukan 16 April 1453 Penaklukkan Konstantinopel Instanbul Muhmmad Al-Fatih dari bagian Selatan
Penyerangan Muhammad Al-Fatih Terhadap Konstantinopel Arah Selatan
Dari sebelah timur, beberapa kapal kecil berusaha masuk dari teluk Tanduk Emas. 

Pasukan 16 April 1453 Penaklukkan Konstantinopel Instanbul Muhmmad Al-Fatih dari bagian utara
Penyerangan Muhammad Al-Fatih Terhadap Konstantinopel Arah Utara
Dan total 250.000 pasukan menyerang Konstantinopel berjalan kesana dalam waktu 2 bulan. Dan setelah 2 bulan, mereka pun berbaris, sehingga orang-orang kristen melihat dan bilang, "Kami melihat pasukan Muslim berjalan seperti sungai dari besi karena sinar dari baju zirah yang mereka pancarkan dari matahari, dan mengelilingi kami, seperti gumapalan pasir dari pantai sampai ke pantai. Jadi bisa dibayangin dari gambar peta di atas. Dari pantai sampai ke pantai, semuanya, muslim!

Pasukan 16 April 1453 Penaklukkan Konstantinopel Instanbul Muhmmad Al-Fatih dari bagian barat
Penyerangan Muhammad Al-Fatih Terhadap Konstantinopel Arah Barat
6 April, Al-Fatih bariskan pasukannya 1,5 kilometer dari tembok kota. Cukup jauh untuk ditembakkan panah. Tapi cukup dekat untuk disaksikan oleh orang-orang non-muslim disana. Dan pada hari yang sama, Al-Fatih melakukan sebuah pertunjukan keimanan. Hari itu sholat Jum'at, dan mereka sholat Jum'at tepat di depan dinding Konstantinopel. Adzan berkumandang. Orang Konstantinopel untuk pertama kalinya sadar, "Mungkin itu terakhir kalinya mereka melihat salib berada di atas Aya Sofia." Kemudian, terjadilah penyerangan.

Terus, yang menang siapa? Pegang mana? Muhammad Al-Fatih atau Konstantinopel? Hehehe! Muhammad Al-Fatih? Maunya sih begitu. Tapi ternyata kenyataannya nggak begitu. Kenyataannya adalah 400 kapal yang disiapkan, dihancurkan hanya dengan 27 kapal. 27 menang melawan 400. Kenapa yang 27 bisa menang? Romawi lebih hebat teknologi lautannya. Orang Itali kalau bikin kapal itu ukurannya 10 sampai 14 kali lipat lebih besar daripada kapal-kapalnya kaum muslim. Makanya orang-orang Itali punya pakaian khusus pembuat kapal, namanya Geans. Namanya dari kota Genoa. Gean. 

Pasukan 16 April 1453 Penaklukkan Konstantinopel Instanbul Muhmmad Al-Fatih dari bagian selatan kapal
Penyerangan Konstantinopel Terhadap Muhammad Al-Fatih Arah Barat
Terus di sebelah timur gimana? Disana ada dipasang rantai segede kingkong di selatnya. Sehingga tidak ada satu pun kapal yang bisa masuk. 

Pasukan 16 April 1453 Penaklukkan Konstantinopel Instanbul Muhmmad Al-Fatih dari bagian utara rantai
Penyerangan Konstantinopel Terhadap Muhammad Al-Fatih Arah Utara
Bagaimana dengan sebelah barat? Kan tadi meriamnya sangat hebat sekali? Betul. Meriamnya ditembakkan, satu demi satu, lalu mengakibatkan kerusakan yang sangat besar. Tapi baru ketahuanlah kelemahan meriamnya. Apa kelemahannya? Kelemahannya, kalau reload itu 3 jam sekali. "DUAAARR!!" tembak. Sebentar, tunggu dingin dulu. Lapisin sama minyak dulu. Lalu masukin lagi mesiunya. Angkat lagi barang-barang yang berat itu. Bijinya itu. Lalu masukin lagi, arahkan, terus, "DUAAARR!!". 3 jam sekali. Urusannya nggak selesai-selesai. Bayangkan coba, tembak, hancur, semen. Tembak, hancur, semen. Tembak, hancur, semen. Nggak selesai-selesai.

Pasukan 16 April 1453 Penaklukkan Konstantinopel Instanbul Muhmmad Al-Fatih dari bagian barat meriam
Penyerangan Konstantinopel Terhadap Muhammad Al-Fatih Arah Barat
Tanggal 6 April mereka mulai, sampai tanggal 20 April, tidak ada secerca pun kemenangan. Kepercayaan diri yang sudah mereka bangun sangaaat luar biasa besar, hancur dalam waktu 2 minggu. Karena yang mereka lihat adalah sebaliknya. Pasukannya malah menjadi sedikit. Mayat-mayat semakin bertumpuk. Dan epedemis semakin merajalela. Dan dalam peperangan, coba ingat, siapa yang tidak diuntungkan seiring berjalannya waktu? Yang mengepung atau yang dikepung? Yang mengepunglah yang tidak diuntungkan.

Coba saja, pikirkan makannya orang banyak. Meski punya duit, itu sangatlah susah. Wong 250.000 orang pulak. Jangankan makan, banyagin coba kalau mau pipis. Satu hari ngeluarin pipis 1 liter. Gimana caranya? Bayangin lagi kalau ada dokter jugalah. Belum lagi soal pesesnya. 

Maka ketika banyak kesulitan melanda, mulai muncullah suara-suara sumbang. Tahu suara sumbang itu gimana?

"Pulang aja yuk.."

"Kayaknya kita nggak bakal menang deh.."

"Ini salah ini! Muhammad Al-Fatih salah ini! Salah perhitungan dia ini! Dia ngikutin janji yang sebenarnya bukan untuk kita!"

"Kita nggak akan bisa menang! Ini terlalu kuat ini!"

"Rasul ini maksudnya bisa jadi bukan ini haditsnya ini! Bisa jadi maksudnya adalah kiasan!"

"Gara-gara Muhammad Al-Fatih nih kita jadi mati disini! Coba kalo dia nggak memberangkatkan kita, kita nggak akan mati disini! Bukankah Al-Qur'an mengatakan bahwa nyawa kaum muslimin lebih berarti dari dunia dan seisinya! Apalagi cuma satu kota doang!"

Mulai muncul, sudah salah pakai dalil pulak, inilah orang yang paling saya sebel ini. Kemudian setelah semua yang seperti itu terjadi, Al-Fatih paham, kemudian mengumpulkan seluruh komandan-komandannya. Diadakanlah rapat darurat. Lalu Al-Fatih bilang, "Oke, bicaralah kalian semua. Kira-kira kita harus apa. Pulang atau lanjut perang?" Akhirnya semua pada diem. Nggak ada yang berani ngomong.

Ada satu orang doang yang berani ngomong. Orang yang paling tua. Jenggotnya sudah putih semua. Dan dia katakan, "Wahai Muhammad Al-Fatih, saya ini adalah penasehatmu dari zaman bapakmu! Saya tahu kamu secara persis! 100% saya tahu! Kamu itu pemimpin besar! Cenderung berpotensi menjadi pemimpin yang paling hebat! Karena skillmu luar biasa! Strategimu jago! Karena itu menurut saya, sekarang kita mundur dulu ajalah. Lebih baik kita terima ajalah 70.000 keping emas. Daripada Konstantinopel, dan pasukan kita habis."

Al-Fatih pun nggak seneng. Dan sebelum dia angkat bicara, tiba-tiba ada seseorang yang menggebrak meja. DUAMMB!! Ternyata yang menggebrak itu adalah salah seorang pasukan yang merupakan mualaf dari Yunani. Dia katakan, "Jangan dengarkan kata-kata dia! Sesungguhnya dia akan menghancurkan semangat kita! Perlu saya kasih tahu, bahwa apapun yang kita mulai, harus kita selesaikan. Karena Alexander Agung datang dari Barat menaklukkan sebagian besar Timur, hanya dengan pasukan sejumlah setengah dari pasukan kita! Kita aja bawa pasukan dua kali lipat, masak kita kalah di bawah susunan batu-batu? Saya nggak terima!"

Lanjutnya, "Lagipula apapun yang kita mulai, harus kita selesaikan! Dan ingat, kita kesini bukan untuk kembali! Melainkan untuk syahid di jalan Allah! Atau menjadi Ghozi di jalan Allah! Maka tidak ada yang bisa kita lakukan, selain teruskan serangan! Kemudian ketatkan tekanan kepada mereka! Dan kemudian menangkan pertandingan!" Setelah itu semua, lalulah mereka memutuskan. Lanjut atau nggak nih? Lanjut nggak nih? Kalau mau lanjut, yaudah kita juga lanjut. Hehehe!

Pasukan 16 April 1453 Penaklukkan Konstantinopel Instanbul Muhmmad Al-Fatih 10 selat bosporusSetelah ini mereka perpikir begini. Jadi itu di tempat yang kita beri garis tadi itulah tembok. Cemana caranya biar kita bisa masuk kesana? Mereka bilang, "Begini Pak. Kenapa tembok itu begitu kukuh, kenapa asal diserang, nanti cepat-cepat ada yang memperbaiknya lagi. Pasukan utama mereka terkumpul di sebelah barat. Makanya setiap kerusakan yang mereka terima, mereka bisa lakukan reparasi. Sedangkan di tempat yang ada rantainya tadi itu kosong nggak ada pasukan. Karena mereka begitu yakin dengan rantai yang mereka pasang disana. Nggak ada pasukan pertahanan di sebelah utara."

Lanjut mereka katakan begini, "Kalau kita bisa masuk lewat sebelah utara, dan nyerang dari sebelah utara, maka pasukan di sebelah barat terpaksa harus pergi ke sebalah utara. Terpecah pasukan mereka. Kalau sudah terpecah, mereka tidak akan bisa mereparasi secepat semula. Itulah strategi kita. 

Terus caranya, gimana biar bisa masuk ke utara tadi? Soalnya kan masalahnya ada rantai yang segede kingkong. Jadi gimana caranya? Loncat? Udah dicoba gak bisa! Emangnya lumba-lumba! Lewat bawah? Udah dicoba gak bisa! Bukan Sub Marine! Potong? Udah dicoba gak bisa! Rantainya segede kingkong nih! Nggak bisa dipotong! Terus gimana? Tabrak? Udah dicoba gak bisa! Kapal karam, nggak bisa! Jadi cemana? Jadi setelah semuanya nggak ada lagi yang bisa kasih saran yang bagus, akhirnya semuanya menyerah lagi.

Lalu Al-Fatih katakan, "Tenang. Jangan menyerah. Setiap usaha itu ada hasilnya. Dan setiap masalah itu akan ada solusinya. Gini aja, kalau kita nggak bisa melewati rantai itu, mending kita abaikan saja rantai itu." Gimana caranya? "Gampang. Kita kan punya kapal. Kapalnya, kita parkirkan dulu di Galata. Setelah kapalnya didaratkan di Galata, maka kapalnya kita angkat ke ujung. Setelah kita angkat, kita taruh di air lagi. Gampang kan? Sekarang kapal kita sudah berapa di wilayah musuh."

Pasukan 16 April 1453 Penaklukkan Konstantinopel Instanbul Muhmmad Al-Fatih 20 Kapal Galata Angkat
Kapal Pasukan Musliminin diangkat ke Bukit Galata hingga Masuk Wilayah Musuh
Bukit Galata
Bukit Galata
Mereka bilang, "Betul juga yah. Kenapa nggak kepikir yah? Tapi mohon maaf sultan, apakah sultan lupa bahwa Galata itu sebuah bukit!? Berapa kilometer itu?!" Al-Fatih katakan, "Saya tahu itu sebuah bukit. Lebih dari apa yang kalian tahu. Karena saya sudah menyelidiki setiap daripada tanah-tanah disini. Tapi coba Anda pikirkan, kalau Anda tidak pernah menyangka sama sekali bahwa kapal akan kita lewatkan melalui Galata, maka tidak ada satu pun orang Konstantinopel yang akan menduga, bahwa kapal-kapal akan kita pindahkan melalui bukit Galata."

Ini strategi sempurna. Rasulullah selalu menyarankan dalam strateginya sebuah kejutan. Itulah strategi favorit Rasulullah. Maka semua pun sepakat pada tanggal yang sama, kapal-kapal akan dipindahkan melalui bukit galata. Dan apa yang terjadi? Esoknya yang terjadi adalah sebuah keajaiban strategi perang. 72 kapal pindah beneran dari selat Bosporus ke selat Tanduk Emas dalam waktu satu malam. Berapa kapal pindah? 72! 72 kapal perang pindah! Dari selat Bosporus ke selat Tanduk Emas! Dalam waktu satu malam!

72 Kapal Pindah dari selat boporus ke selat tanduk melalui bukit galata dalam waktu satu 1 malam
72 Kapal Pindah dari selat Boporus ke selat Tanduk melalui bukit Galata dalam waktu 1 malam!
Tanggal 22 April, orang-orang Konstantinopel merasa aneh. Kenapa? Karena tiba-tiba mereka mendengar suara takbir dari arah yang tidak seharusnya. Soalnya yang mereka tahu seharusnya daerah itu steril. Ketika mereka lari tunggang langgang dan merasa kaget, dari arah takbir itu, mereka lari ke atas tempat yang paling tinggi, dan melihat ke arah bukit Galata, kemudian mereka menyaksikan sesuatu yang horor. Bendera La Ilaha Illallah, Muhammadur Rasulullah, berkibar di atas bukit Galata. Dan saat mereka melihat ke bawah, yang mereka saksikan pemandangan-pemandangan yang merenggut nyali mereka semua. Kapal-kapal perang satu per satu berbaris melewati bukit Galata, memasuki wilayah mereka, yang mereka rasa paling aman, sekarang berubah menadi wilayah yang paling berbahaya bagi mereka!

Saat itulah mereka mengatakan, "Tolong bangungkan saya! Tolong bangungkan saya!" Tapi mereka tidak bisa bangun dari mimpi buruk mereka. Karena itu adalah sebuah kenyataan pahit yang harus mereka terima. Dan mereka katakan pada saat itu, Konstantinopel is over. Konstantinopel sudah selesai. Al-Fatih gila. Dia menjadikan pengganti ombak-ombak di lautan adalah bukit-bukit Galata untuk melambungkan kapal-kapal dia.

Peperangan pun dilanjutkan sampai tanggal 27 Mei 1453. Hampir 2 bulan mereka menyerang. Hampir 2 bulan mereka mengepung. Nggak ada secerca kemenangan pun pada awalnya, berubah semenjak kapal itu berpindah. Nah, setelah mengepung selama 2 bulan, Al-Fatih kerahkan banyak inovasi perang, mengeluarkan teknologi perang terbaru, dan lain-lain, sampai bisa merebut sebuah wilayah besar, lalu tembok itu pun dihancurkan sampai tidak bia direparasi lagi. Pada suatu wilayah tembok, ada lobang yang sangat besar.

Pasukan 16 April 1453 Penaklukkan Konstantinopel Instanbul Muhmmad Al-Fatih Penyerangan 20 april 27 1453 30
Penyerangan Kaum Muslimin Terhadap Konstantinopel
Dan saat itu Al-Fatih mengatakan, "Tanggal ini 27, kita berhenti berperang dulu. Semuanya berhenti berperang." Kenapa? " "Saya informasikan, bahwa tanggal 29 kita akan melakukan sebuah serangan yang terakhir. Karena pada tanggal 29 itu kita akan melakukan serangan yang terakhir, maka besok tanggal 28 jangan berperang, kita semua akan berpuasa sunnah. Supaya mensucikan diri kita. Kita minta pada Allah agar Allah memuliakan kita. Agar Allah memudahkan kita dalam menaklukkan Konstantinopel."

Tanggal 28, dari shubuh sampai maghrib, suasana syahdu pun terdengar. Alunan ayat suci Al-Qur'an terdengar dimana-mana. Ulama turun ke bawah, menyemangati pasukan kaum muslimin. Dibacakan hadits-hadits penaklukkan Konstantinopel, hadits-hadits kemuliaan jihad, dan sebagainya. Dan kemudian mereka disemangati.

Kemudian pada tanggal 29, jam 1, semua dikumpulkan. Lalu Al-Fatih berkhotbah kepada mereka, dengan sebuah khotba yang masih kita ingat sampai sekarang. Apa khotbahnya? 
"Seandainya penaklukan kota Konstantinopel sukses, maka sabda Rasulullah SAW telah menjadi kenyataan dan salah satu mukjizatnya telah terbukti, maka kita akan mendapatkan bagian dari apa yang telah menjadi janji dari hadits ini, yang berupa kemuliaan dan penghargaan. Oleh karena itu, sampaikanlah pada para pasukan satu persatu, bahwa kemenangan besar yang akan kita capai ini, akan menambah ketinggian dan kemuliaan Islam. Untuk itu, wajib bagi setiap pasukan, menjadikan syariat selalu didepan matanya dan jangan sampai ada diantara mereka yang melanggar syariat yang mulia ini. Hendaknya mereka tidak mengusik tempat-tempat peribadatan dan gereja-gereja. Hendaknya mereka jangan mengganggu para pendeta dan orang-orang lemah tak berdaya yang tidak ikut terjun dalam pertempuran"
Karena Al-Fatih sadar betul, kekuatan dia tidak ada apa-apanya, strategi dia bukan penentu kemenangan, tapi penentu kemenangan adalah, tidak bermaksiatnya seseorang kepada Allah. Karena itulah Allah mengizinkan mereka untuk menang. Izin dan pertolongan Allah! Itu saja. Selesai. Dua itu saja! Izin dan pertolongan Allah!

Lalu Al-Fatih pun mengerahkan pasukannya, serbu dengan bismillah! "Kalau aku tidak bisa menguasai kota ini, lebih baik aku tidak usah memimpin sama sekali!" Maka pasukannya pun menggebu-gebu dari gelombang demi gelombang. Dari jam 2 malam, terus sampe jam 4. Dari jam 4 sampe jam 6. Jam 6 sampe jam setengah 7. Sebelum matahari bersinar dari sebelah timur, the rest is history. Konstantinopel takluk.

Muhammad Al-Fatih Menang

Kemudian Al-Fatih masuk dengan bendera La Ilaha Illallah, Muhammadur Rasulullah. Lalu berkata, "Alhamdulillah, semoga Allah merahmati para syuhada, memberikan kemuliaan pada para mujahiddin, serta kebanggan dan syukur kepada rakyatku. Dan dia pergi menuju ke depan gereja Ayo Sofia. Sampai di depan Gereja, turun dari kuda, dia sujud ke arah Mekkah, dengan emosional dia ambil segenggam tanah Konstantinopel dan melatakkannya di atas kepala dia, sebagai perwujudan bahwa dia hanya berasal dari tanah.

Muhammad Al-Fatih Menang

Masuk ke dalam gereja Aya Sofia, lalu mendapatkan ribuan orang disitu menangis histeris. Anak-anak, orang tua, ibu-ibu, semuaa menangis hissteris karena mereka merasa akan dibunuh. Karena mereka merasa Al-Fatih akan membalaskan dendam orang-orang Spanyol. Karena pada saat yang sama, Spanyol sedang direkonkuista.

Muhammad Al-Fatih ke Hagia Sophia

Makanya Anda tidak akan menemukan orang-orang muslim disana ataupun orang-orang yahudi. Karena orang yahudi dan muslim diberikan 2 pilihan oleh mahkamah inkuisisi. Satu, apakah mau masuk kristen. Dua, sembelih. Sampai ulama-ulama mengatakan, darah mereka menggenang di Andalusia, Spanyol, sampai setinggi mata kaki genangan darahnya. 

Itulah yang terjadi. Tapi Al-Fatih katakan, "Tidak. Kalian tidak akan dibunuh. Pergilah kalian dari kota. Yang ingin keluar kota, kami jamin. Yang ingin tetap tinggal di kota, kami jamin properti mereka. Tapi kami minta tempat ini dijadikan sebagai Mesjid." Seluruh gambar-gambar yang tidak senonoh pun dibersihkan, seluruh patung-patung dikeluarkan. Ashar, adzan pertama kali dikumandangkan di Konstantinopel. Pertama kali, dan sampai detik ini saya berbicara, tidak selesai-selesai. Tapi sayangnya tempat ini sekarang dijadikan sebagai? Museum. Tunggu orang-orang hebat datang lagi ke situ.

Kemudian salah satu yang menjadi niat saya datang ke Turki, lalu pergi ke Aya Sofia, terus, sholat di situ. Besoknya Anda akan dapat berita bagus. "Seorang muslim dari Indonesia, dideportasi." Heheheh! Ditangkap polisi! Hahaha! 

Muhammad Al-Fatih Menang

Hm, kayak dongeng ya cerita barusan ini? Bukan dongeng. Walaupun kayak dongeng, tapi ini cerita tentang kehebatan-kehebatan kita. Inti ceritanya bukan di situ. Inti ceritanya di sini.

54 hari mereka berperang. 825 tahun penantian. Ini inti ceritanya. Maksudnya? Maksudnya, 54 hari mereka di Konstantinopel. 825 tahun penantian semenjak keluar dari lisannya Rasulullah, ""Madinata hirokli tuftahu awalan Kunstatinia." Akan ditaklukkan Konstantinopel! Dan pada saat itu, yahudi tertawa terbahak-bahak! Bilang Rasul kita gila, nggak bener, imajinatif, konyol, dan sebagainya. Sampailah 825 tahun kemudian, ada seorang pemuda yang berkata, "Rasul tidak bohong." 

Paham maksudnya kan? Ra-sul ti-dak ni-pu! 825 tahun keyakinan itu mereka jaga! Mereka wariskan dari generasi demi generasi. Mereka estafetkan tongkat demi tongkat estafet. 825 tahun, meyakini janji Rasulullah. Apa rahasia mereka? Inilah rahasia mereka yang tidak ada pada kita.


They believe in something, that cannot be seen by eyes! Mereka percaya pada sesuatu yang tidak dapat dilihat oleh mata! Ya itulah yang tidak ada pada diri kita sekarang! Karena kita cuma pinter melihat dengan, mata! Pragmatis! Kita cuma bisa melihat peluang di depan mata! Ataupun peluang yang masuk ke akal aja! Padahal dalam islam, peluang itu bisa jadi tidak dapat di indera oleh manusia!

Karena kalau Allah dan Rasul sudah katakan, "It's enough." maka selesai. Seandainya dunia mengatakan, "TIDAK BISA!" Dunia mengatakan, "TIDAK MUNGKIN!" Tapi kalau Rasul berkata, "Iya, bisa." It's enough. Sudah cukup bagi kita untuk menjadi alasan untuk mengerahkan seluruh harta dan mengerahkan seluruh nyawa, untuk berjuang di jalan Allah! Karena Rasul tidak mungkin bohong. Apa rahasinya? They believe in something that can't be seen by eyes

Coba jawab, kapankah Konstantinopel takluk? 1453? Salah. Ayo jawab, kapan Konstantinopel takluk? Betul, 825 tahun sebelumnya. Lah? Kenapa? Karena ketika Rasul bilang begitu, bagi kaum musimin, it's over! Selesai! Kok selesai? Rasul nggak mungkin bohong! Rasul nggak mungkin nipu! Maka setiap kata-kata Rasul, itu kepastian di masa depan! Sebuah hal yang terjadi pada hari esok, itulah yang kita yakini! Bahwa kalau Rasul katakan kita pasti bangkit, berarti KI-TA, PAS-TI, BANG-KIT! Ini pertempuran yang pasti kita menangkan!

Lanjut. Kenapa penting kita tidak melihat dengan mata? Karena yang kita lihat mata itu begini. Ini nih yang kita lihat dengan mata. Ini nih lihat ini.

Miskin. Bodoh. Dihinakan dimana-mana. Dibunuh dimana-mana. Nyawa kita yang paling rendah. Inilah yang dilihat oleh mata.

Miskin. Bodoh. Dihinakan dimana-mana. Dibunuh dimana-mana. Nyawa kita yang paling rendah. Inilah yang dilihat oleh mata. Nah, kalau kita lihat fakta-fakta yang semacam ini, berapa banyak orang-orang yang menyangka bahwa kita akan bangkit? Banyak atau dikit? Dikit? Kenapa kok dikit? BUT TO LOOK BEYOND THE GLORY IS THE HARDEST PART. Melihat pada sesuatu yang belum pernah terjadi, dan itu hadits Rasulullah, adalah sesuatu yang sangat sulit. Yang bisa dilakukan hanya dengan orang yang, beriman! Karena mereka bakal dibilang sebagai orang?? GILA.

Kalau gitu sekarang ayo kita lihat. Kenapa kita perlu meyakini sesuatu yang besar? Contoh. Ada 2 orang anak SD. Yang satu berkata, "Saya akan jadi juara se-Indonesia." Yang satu lagi berkata, "Saya mau jadi juara se-kelas ajalah." Yang lebih berusaha siapa? Yang se-Indonesia? Kalo yang lebih berprestasi siapa? Yang se-Indonesia? 

Pertanyaannya saya balik, kalau orang nggak berprestasi, berarti? Berarti usahanya rendah. Kenapa usahanya rendah? Kalau keinginan kuat, usaha kuat. Kalau usaha kuat, prestasi kuat. Kalau prestasi rendah, berarti karena keinginannya rendah. Kenapa keinginannya rendah? Karena keyakinannya nggak ada.

Pertanyaan saya, sudah merasa berprestasikah kita dalam islam? Belum? Kalau belum berarti usaha kita? Rendah! Kenapa usaha kita rendah?! Karena kita nggak yakin apapun! Beda dengan anak ini:

Anak ini meyakini Konstantinopel akan takluk, pada umur 8 tahun. 8 tahun dia meyakini Konstantinopel akan takluk. 21 tahun dia menjadi penakluk Konstantinopel. Muhammad Al-Fatih

Anak ini meyakini Konstantinopel akan takluk, pada umur 8 tahun. 8 tahun dia meyakini Konstantinopel pasti takluk. 21 tahun dia menjadi penakluk Konstantinopel. 

Walaupun awalnya saya kira 23 tahun. Saya masuk islam pada umur 18 tahun. Pada 18 tahun itu saya diceritakan tentang Muhammad Al-Fatih. Ketika diceritakan itu oleh ustadz saya, ustadz Fatih Karim, dia cerita, "Ini ada orang hebat. Namanya Muhammad Al-Fatih. Umurnya 23 tahun, dia bisa menaklukkan Konstantinopel." Setelah saya teliti, ternyata 21 tahun. Tapi waktu itu saya percaya 23 tahun. 

Lalu saya katakan, "Kang, kalau gitu nama islam saya adalah Muhammad Al-Fatih." Lah kenapa? Karena masih ada satu kota lagi yang belum takluk. Kota apa? Roma. Muallaf gila itu! Hehehe! Hah itu udah biasa! Rasul dibilang gila. Sahabat dibilang gila. Al-Fatih dibilang gila. Shalahuddin Al-Ayyubi dibilang gila. Tambah satu lagi kayaknnya nggak masalah. Hehehe! Itulah yang menjadi keyakinan saya.

Kemudian ketika umur saya sudah 23 tahun, ternyata saya tidak bisa menaklukkan apapun, yang saya taklukkan hanya seorang istri. Hehehe! Akhirnya saya katakan, kayaknya memang bukan nasib kita menaklukkan kota Roma. Saya katakan ke istri saya, "Dek, kalau gitu nama anak kita aja, harus Muhammad Al-Fatih." Oke, sepakat. Insya Allah nama anak kita Muhammad Al-Fatih.

Tahun 2008 kita punya anak pertama. Alhamdulillah, namanya nggak jadi Muhammad Al-Fatih karena perempuan. Hehehe! 2010 akhirnya kita punya anak laki-laki. Kita mau kasih nama Muhammad Al-Fatih, tapi tiba-tiba semua orang mau bikin namanya anaknya Muhammad Al-Fatih. Hehehe! Lalu saya katakan, "Kayaknya kita nggak jadi deh." Kenapa? Masak semuanya namanya mau Muhammad Al-Fatih! Kok gitu? Karena saya sudah ceritakan cerita ini dari tahun 2008. Jadi orang-orang pingin bikin nama anak Muhammad Al-Fatiiiiihh semuaaaa. Bayangkan, 1 bulan ada 5 orang anak lahir di Rumah sakit, 5 5 nya namanya, Muhammad Al-Fatih! 

Nama anak ustadz saya, nama anaknya Muhammad Al-Fatih Alif. Saya tanya, "Kenapa namanya Muhammad Al-Fatih Alif?" Dia bilang, "Alif itu angka pertama. Berarti dia duluan yang sampai ke Roma. Yang lain belakangan. Mohon maaf." Hehehehee! Ada juga yang bikin nama anaknya Muhammad Al-Fatih Al-Awal. Biar nanti dia jadi yang awalan, yang lain belakangan juga! Hahahahaa!! 

Lantas saya bilang, "Lah kalau gitu nama anak saya apa? Kok Muhammad Al-Fatih semua? Masa' sama sih?" Akhirnya nama anak saya nggak begitu, nama anak saya adalah, Sifer Muhammad Al-Fatih 1453. Sifer artinya nol. 0. Karena angka 0 itu ditemukan oleh kaum muslimin. Dan kemudian menjadi sebuah simbol bahwa dia harus menjadi 0 di hadapan Allah. Karena dalam bahasa pemrograman kan 0 dan 1. Kalau nggak 1, yah 0. Kalau nggak 0, yah 1. 

Maka Sifer Muhammad Al-Fatih 1453. Ada angkanya di belakang. 1453. Serius, ada angkanya di belakang. Hehehe! Pernah pas saya bawa ke catatan sipil, mereka katakan, "Pak, ini apa Pak?" 

"1453." 

"Maksud bapak drrrus 1451?" 

"Bukan, 1, 4, 5, 3, angka itu."

"Pak, angka Pak?"

"Angka!"

"Pak.. ini susah ini pak... 15 tahun saya bekerja disini Pak,, belum ada yang kayak begini!"

Hehehehe!! Maka saya bilang, "Buatlah sekali!" Hehehe!

"Waduh, ini susah Pak.. Gimana kalau ujian, ngelingkarin 1453 nggak ada Pak.."

Wkwkwkwk

Saya bilang, "Jangan pikirin ujian, pikiran sekarang aja. Wiro Sableng aja boleh 212!"

Wakakakaaa.

Akhirnya saya dikasih. 1453. Anak ketiga saya namanya Ghozi Muhammad Al-Fatih 1453. Kenapa? Ada 2 alasan. 1, alasan pertama adalah, saya ingin dia tahu bahwa bapaknya adalah orang stres. Bahwa dia tahu bahwa bapaknya menitipkan pada dia satu beban yang dia bawa dalam nama dia. Dalam seumur hidup dia. Ketika saya tahu, saya nggak mungkin selamanya menemani dia, bahkan saya nggak tahu bisa mengajari di sampai kapan, saya nggak tahu bisa membimbing dia sampai kapan, tapi kalau Allah manggil saya duluan, setidaknya dia tahu untuk apa hidup dia.

Dia nggak usah tanya bapaknya, nggak usah tanya ibunya, nggak usah tanya neneknya, nggak usah tanya siapapun, cukup buka internet, ketik, "1453". Dan dia akan dapat. Satu masa, satu waktu, ketika dunia  benar-benar yakin bahwa Rasul tidak pernah bohong! Dan Rasul itu jelas! Dan dunia akan ditaklukkan oleh islam! Dan itu nggak main-main! Semua dunia sadar itu!

Eropa, pasca 1453, jadi geger! Total! Paus, terkena serangan jantung! Kemudian meninggal! Gara-gara mendapatkan berita seperti itu! Dan karena kemudian seluruh Eropa sadar, Eropa akan segera takluk oleh Muhammad Al-Fatih! Dia nggak berani kalau Al-Fatih sampe kesana.

Jadi pas tahun 1453 itu Al-Fatih udah naklukin Konstantinopel, dia nggak berhenti, sampai usia 49 tahun, merangsai ke wilayah Eropa. Sampai menguasai kota Bari di semenanjung Itali itu. Ketika menguasai Bari, dia kerahkan pasukan yang sangat besar, pengen pergi ke kota Roma, tapi Al-Fatih meninggal di tengah jalan. Paus sudah ketakutan. Ingin mengungsi ke kota Avignon, di Perancis. Ketika mengungsi, dia dapat surat yang berjudul, la grande Aquila de morta. Artinya, elang perkasa itu sudah mati.

Nah, ketika dia mendengarkan itu, dia bersuka cita, ia suruh Gereja membunyikan lonceng setiap 3 hari sekali, atas meninggalnya seorang pemuda, Muhammad Al-Fatih. Alhamdulillah atau innalillah? Hm? Alhamdulillah atau innalillah? Innalillah, 1 pemuda meninggal. Alhamdulillah, itu berarti bukan jatah dia. Berarti jatah siapa kira-kira? Jatah siapa kira-kira?? Jatah kita itu! 

Itulah yang pertama. Kemudian yang kedua, kenapa saya pakai nama Muhammad Al-Fatih 1453, supaya pas uda dia gede kemudian dia bekenalan, "Siapa namaya?" "Nama saya Muhammad Al-Fatih 1453." Orang pasti tanya, "Apa itu 1453?" Biar dia jawab, "Nah, dengerin dulu saya mau cerita dari awal sampe akhir." Hehehe! Jadinya dakwah dia. 

Cuma ada 2 jenis orang yang ketika mendengarkan bisyarah Rasulullah, kemudian mereka ada 2 ekspresi. Dan ini penting sekali bagi yang ingin jadi pemimpin. Karena satu-satunya yang penting bagi pemimpin yang membedakan antara pemimpin dengan yang dipimpin adalah cuma satu. Visi! Itu inget baik-baik. Bisyarah! Itulah yang membedakan antara yang dipimpin dengan yang pemimpin. Pemimpin selalu memegang bisyarah lebih kuat daripada yang lain. Karena itu jalan dia lebih jelas, jalan dia lebih terang, dan dia lebih percaya dengan bisyarah.

Cuma ada 2 jenis orang yang ketika dibicarakan bisyarah. Satu, ketawa terbahak-bahak. Itulah orang yahudi. Yang kedua, yakin, kemudian mereka memantaskan diri dan memperjuangkan itu, walaupun seberapa mustahil kondisinya, karena itu janji Rasul dan janji Allah, itu layak untuk diperjuangkan. Pertanyaan saya, yakin nggak Roma akan takluk? Yakin Roma akan takluk?! YAKIN?! Takbir! Allahu Akbar! Takbir itu tangannya ke atas. Takbir! Allahu Akbar!  Kalau nggak percaya, berarti termasuk orang-orang Yahudi. Hehehe! Pamaksaan nih, hehehe!

Baik, terima kasih. Inilah yang bisa saya sampaikan. Bila ada yang salah, saya mohon maaf. Kalau ada yang mau materinya nanti silahan dicopy. Kalau ada yang mau videonya, nanti saya bagiin videonya. Ada yang salah mohon maaf. Ada baik hanya berasal dari Allah. Ada yang mau bukunya silahkan ada di belakang. Assalamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh.
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama (Islam) yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa.Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (TQS an Nuur [24] : 55)


Sumber ; http://www.danisiregar.com/
Felix Siauw